Banten – Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Provinsi Banten ke-XI resmi digelar sejak 7 hingga 10 Juni 2024. Diantara cabang pertandingan yang paling mendapat perhatian khusus adalah Cabang Olahraga Kempo yang juga ikut menjadi salah satu mata lombanya.
Ketua PERKEMI (Persaudaraan Shorinji Kempo Indoensia) Provinis Banten AKBP Dr. Dewa Wijaya, SH., MH., menyebutkan bahwa dalam Popda tahun ini terdapat beberapa klas lomba yang dipertandingkan. Mulai dari Randori dan Embu. Klas 45, 50 dan 60 Kg Putra dan Putri.
Kabupaten Kota se-Provinsi Banten mengirimkan atlet masing-masing untuk bertanding dalam gelaran Popda kali ini. Diantaranya Kabupaten Lebak mengirim 9 atlet yang didampingi 1 pelatih dan 1 manager. Tangerang Kota 9 atlet, pelatih 2, assiten pelatih 2, manager 1 dan official 1.
Kabupaten Pandeglang atlet 9, pelatih 2 orang dan official 1 orang. Kota Cilegon atlit 7 dan pelatih 2 orang. Kabupaten Tangerang atlit 6, pelatih 1 serta manager/ official 1 orang. Kota Serang atlit 4, pelatih 2 dan manager/official 1 orang. Serta Kota Tangsel dengan atilt 6, pelatih 1, official 2 dan manager 1 orang.
Sebagai nahkoda PERKEMI Banten, Dr. Dewa menjelaskan bahwa olahraga beladiri Shorinji Kempo memilki filosofi penting yang melandasi pengajaran mentalnya. Bukan hanya tentang kekuatan fisik dan kemampuan bertarung semata. Namun juga tentang filosofi pelajaran cara pendang dan cara berfikir yang selaras dengan inti dari kehidupan manusia itu sendiri.
“Dalam beladiri Kempo, kita tidak hanya belajar tentang kekuatan fisik dan kemampuan bertarung semata. Namun setiap individu wajib untuk memiliki jiwa Bushido. Kode etik jiwa kesatria yang tertanam dalam diri para Samurai Jepang,” sebut Dr Dewa disela kegiatan pertandingan Kempo antar pelajar se-Provinsi Banten, (7/6).
Jiwa Bushido berasal dari nilai-nilai moral Samurai yang menekankan pada jiwa kesetiaan, penguasaan seni beladiri, kesederhanaan dan menjunjung kehormatan diri sampai tetes darah pengahbisan. Sifat-sifat yang melandasi sekaligus yang menjadi dasar terbangunnya individu pejuang Bangsa Jepang yang terkenal sangat heroik dan nasionalis.
Nilai-nilai Bushido inilah yang lantas diadopsi menjadi nilai kejiwaan, yang ditanamkan kepada setiap pihak yang mempelajari ilmu beladiri kempo. Tentu kepada pihak yang mempelajari kempo dengan serius dan paripurna.
“Kemampuan beladiri dan bertarung itu hanya sebagian dari apa yang bisa kita dapatkan dari mempelajari Kempo. Sebagian lain yang jauh lebih penting adalah nilai-nilai kejiwaan yang ditanamkan dari karakter para Samurai Jepang yang dinamakan Jiwa Bushido,” papar Perwira Polri berpangkat melati dua ini.
Menurut Dewa, jiwa kesatria yang ditanamkan dalam pendidikan ilmu beladiri Kempo, menjadi bagian yang bisa mendukung terwujudnya cita-cita besar Bangsa Indonesia. Yaitu mewujudkan Indonesia Emas 2045.
“Pemerintah Indoensia yang saat ini dimpimpin oleh Pak Joko Widodo telah menetapkan program besar menuju Indonesia Emas 2045. Akan dilanjutkan oleh presiden terpilih Pak Prabowo dengan sejumlah program kongkritnya. Tentu sasaran utamanya adalah para pelajar ini, yang akan menjadi penerus bangsa ini,” sebut Dewa.
Disebutkanya juga bahwa Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Telah menetapkan akan mengakselerasi perkuatan generasi muda dengan berbagai program kongkrit, diantaranya membangun fisik anak bangsa dengan menyediakan makan siang bergizi bagi pelajar di seluruh Indonesia.
Selaras dengan itu, maka Dr Dewa sebagai salah seorang abdi negara juga berupaya mengambil peran dengan ikut membangun mental generasi penerus bangsa melalui pembianaan beladiri Kempo bagi pelajar ini.
“Menurut saya dengan kombinasi program pemerintah yang ditujukan untuk mengakselerasi peningkatan kualitas fisik generasi bangsa itu akan lebih baik lagi didampingi oleh membangun mental mereka. Salah satunya melalui menanamkan jiwa kesatria pada siswa melalui Shorinji Kempo ini,” sebut Dr Dewa.
“Maka mewujudkan Indonesia Emas 2045 yang menjadi sasaran besar pemerintah tersebut akan terealisasi dengan sempurna,” ungkap Dr Dewa dengan nada optimisme yang menggebu. (hl)