(AL IQRO’) – Menjaga ketuhuan NKRI memang bukan hal kecil dan bukan pekerjaan mudah. Banyak aspek yang harus dijaga, dipertahankan dan ditingkatkan untuk memelihara kesatuan dalam kayanya keberagaman yang ada di negeri ini. Satu diantara banyak hal yang harus mendapat perhatian untuk tetap dipelihara dan dijaga agar tidak hilang terkikis waktu adalah sejarah bangsa. Sejarah ini dapat terus hidup salah satunya adalah dengan menjaga kelestarian pusaka bangsa indonesia.
“Menjaga kelestarian pusaka haruslah dengan campur tangan manusia indonesia itu sendiri. Tentu harus juga dilakukan dengan cara lintas generasi, karena kelestarian pusaka wajib dipelihara dalam kurun waktu yang tak terhingga, jauh melebihi usia hidup manusia pada umumnya,” Ungkap Dewa Wijaya, seorang pemerhati sosial budaya berdarah Bali yang kini masih aktif sebagai anggota Polri di NTB.
Memahami kondisi itu, Dewa Wijaya telah melangkah cukup jauh dalam upaya menjaga kelestarian pusaka indonesi. Sejak lama ia telah mulai mengumpulkan dan memelihara sejumlah keris peninggalan para leluhurnya, yang dirawatnya dengan baik selama bertahun-tahun.
Ia juga mempelajari dengan seksama setiap detail sejarah yang melekat pada setiap pusaka yang dijaganya. Ia menghafal setiap tokoh dan kisah heroik mereka yang terbawa dalam setiap pusaka yang dipeliharanya itu.
“Menghargai sejarah bangsa ini melalui memelihara pusaka-pusaka tersebut, merupakan salah satu cara untuk mengetahui dan menyadari pesan penting yang ingin disampaikan para pahlawan pendahulu bangsa dalam menjaga lurusnya tujuan perjalanan negeri kedepannya. karena hanya dengan mengetahui sejarah yang benar, seorang anak dari ibu pertiwi akan memahami tujuan luhur bangsanya kedepan,” Ungkap Dewa.
Dewa merasa yang sudah dilakukanya itu pun masih juga belum cukup. Secara perlahan ia mengajak seluruh keluarganya untuk sedikit demi sedikit mau menganal Pusaka Bangsa Indonesia tersebut. Karenanya dalam setiap momen ritual pemeliharaan keris pusaka, ia berusaha mengajak semua anggota keluarganya untuk ikut serta terlibat dalam kegiatan itu.
Sehingga dalam momentum kebersamaan itu, ia dapat secara perlahan menanamkan kepada keluarganya kecintaan terhadap NKRI. Melalui pemahaman yang ditanamkanya tentang sejarah yang dibawa oleh setiap keris pusaka yang dijaganya itu.
Langkah ini ia lakukan tidak lain adalah sebagai bentuk kecintaanya terhadap NKRI yang ia sadari betul tak mungkin mampu dipeliharanya sendiri.
“Kecintaan terhadap bangsa yang majemuk ini, harus diturunkan secara lintas generasi, agar perjalanan bangsa yang besar dan hebat ini tidak terhenti dan tidak salah arah akibat terkikisnya pemahaman para penerus bangsa terhadap tujuan besar dibangunya negeri ini,” Tandasnya sembari menghela nafas panjang. (red)
]]>