Kewajiban berbuat baik hanya untuk yang baik

Bagikan

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Share on telegram
Share on pinterest
Dr Dewa Wijaya
AKBP Dr. Dewa Wijaya, SH., MH

AL IQRO – Salah satu faktor penilaian baik tidaknya seseorang di Indonesia adalah jika Ia tampak melaksanakan ajaran agama yang dianutnya dengan taat. Ketaatan tersebut sering kali diukur dari rutinitas ibadah dan penampilan keseharian yang terbilang religius.

“Banyak orang Indonesia kadang sering menilai baik tidaknya orang lain dari penampilan dan kadar ibadanya. Tentu itu tidak salah, namun juga tak sepenuhnya benar,” celetuk AKBP Dr. Dewa Wijaya pada salah satu kesempatan saat Ia tengah bersama beberapa rekannya di Jakarta, Selasa 10 Oktober 2023.

Stereotipe penilian itu tidak jarang keliru. Karena banyak orang yang malah tidak memahami bahwa tampak taat, tidak selalu cukup untuk bisa termasuk dalam kategori orang baik. Bahkan lebih parahnya lagi tidak sedikit pula orang yang sengaja berpenampilan taat untuk tujuan sebaliknya.

“Tidak jarang kita lihat orang yang tampaknya sangat taat beragama namun dengan tetangga-tetangganya tak bisa akur. Sering juga kita lihat pelaku penipuan dan pelaku tindak kriminal yang penampilan dan kesehariannya tampak sangat religius. Tentu mereka tidak masuk dalam kategori orang-orang baik,” papar Perwira Polri yang aktif bertugas di Mabes Polri tesebut.

Menurut Dewa penilaian terhadap orang baik lebih kental dapat dinilai pada kemanfaatanya untuk sebanyak-banyak orang lain. Kemanfaatan yang sehari-hari dijalankan secara konsisten dan tanpa ada maksud tersembunyi dibelakangnya.

“Orang baik itu indikator yang paling mudah dilihat adalah jika dia bermanfaat bagi orang banyak. Bukan sebaliknya malah banyak konflik dengan orang lain dan egois,” jelas Dewa.

“Tapi kebaikan yang dilakukan juga harus terukur. Karena sepertinya tidak boleh juga berbuat baik pada orang-orang yang tidak baik. Dampaknya bisa jadi akan negatif bagi banyak orang,” sambungnya menegaskan penjelasannya.

Dewa meyakini bahwa orang baik yang sebenarnya akan tahu dan mengerti kepada siapa Ia harus berbuat baik. Karena Ia memahami bahwa berbuat baik kepada orang yang tidak tepat, akan mengundang keburukan yang lebih besar bagi lebih banyak orang lainnya. (hl)

Bagikan

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Share on telegram
Share on pinterest

Berita Terkait