(AL IQRO’) – Hampir semua orang pasti ingin kaya. Punya harta yang berkecukupan bahkan berlimpah, serta fasilitas mewah dan lengkap pastinya jadi impian banyak orang. Namun pada kenyataanya menjadi orang dengan posisi dan kondisi yang diimpikan itu tidak bisa diraih dengan cara yang mudah.
“Bukan hanya tidak mudah, namun lebih tepatnya tidak boleh diraih dengan cara mudah,” Begitu ungkapan yang terlontar tegas dari Dewa Wijaya, seorang pemerhati sosial budaya yang kini masih aktif sebagai anggota Polri berpangkat AKBP ini.
Menurutnya diberi amanah untuk memegang harta dalam jumlah yang terbilang besar, bukan perkara gampang. Karena harus dilandasi dengan mental yang kuat dan kemampuan untuk bisa membaca serta mengerti situasi dengan cepat dan tepat.
“Saat kita diberi amanah harta di dunia, otomatis tidak sedikit orang yang akan mengetahuinya. Sehingga akan ada banyak orang yang berkepentingan dengan kita,” jelasnya.
Situasi seperti itu membuat seseorang akhirnya akan banyak berinteraksi dengan berbagai macam jenis dan type individu.
“Banyak juga informasi yang datang, dari informasi yang baik maupun yang kurang baik untuk kepentingan kita secara pribadi,” jelasnya.
faktor eksternal ini yang menurut Dewa tidak mudah untuk disaring. Sehingga tidak jarang orang yang mendapat amanah harta, malah terjerumus kedalam kondisi yang menyulitkan dirinya sendiri, akibat banyaknya kepentingan orang lain yang akhirnya membuatnya malah jadi terpojok.
“Jika tak siap mental untuk bilang tidak, biasanya kita akan ketemu banyak kesulitan. Faktor kesiapan mental yang paling penting, baru bisa nyaman jadi orang kaya. Kalau tidak siap mental, selamat datang di dunia penderitaan yang baru,” sambungnya.
Lebih rinci Dewa menjelaskan bahwa kesiapan mental untuk bisa mengatur ritme pergaulan itu, bisa didapatkan bukan dengan proses instan. Itulah sebab Ia sejak awal mengatakan bahwa menjadi orang kaya itu tidak boleh diraih dengan cara yang mudah. (red)
]]>