AL IQRO’ Ampenan – Pencapaian seseorang dalam hidup baik yang berbentuk materi, pengetahuan ataupun jabatan. Seharusnya akan memberi dampak positif bagi orang yang mendapatkannya. Jabatan akan membuat seseorang mampu berbuat lebih baik dan lebih besar dengan dampak yang lebih luas. Materi akan bisa membuat orang mampu meraih banyak keinginan dan harapan, baik untuk diri pribadi maupun untuk orang lain.
“Sementara pengetahuan yang tinggi dan luas akan bermuara pada rasa damai bagi siapapun yang dianugrahi kesempatan mendapatkannya,” ungkap Dr. AKBP Dewa Wijaya seorang pemerhati sosial budaya, Sabtu (26/6).
Dr. Dewa mengemukakan pembahasan tentang muara dari pencapaian manusia tersebut, dilandaskan pada tidak tercerminnya kondisi itu pada keseharian banyak orang belakangan ini.
“Padahal jika dilihat sekilas sangat banyak orang yang telah mendapat pencapaian sangat baik dari sisi materi, pengetahuan dan jabatan. Namun dengan pengetahuannya tampak tidak mendapat ketenangan diri, dengan hartanya mereka tampak tersiksa serta dengan jabatannya banyak yang tidak memberi manfaat bagi diri dan orang lain secara mendasar,” sambung pria yang aktif berkegiatan pada sejumlah organisasi kemasyarakatan itu.
Menurut Dewa banyak orang mencoba menunjukkan pencapaian yang diraihnya dengan menggunggah kesehariannya di media sosial. Terkadang malah banyak juga yang tanpa sadar membuat unggahan yang spertinya bernuansa pamer semata.
“Media sosial membuat banyak orang menjadi terjerumus untuk pamer. Padahal jika memahami nilai paling dasar dari pencapaian yang diraih, unggahan seperti itu tidak akan mungkin dilakukannya,” sambung pria bergelar ahli hukum pidana tersebut.
Menurut Dewa, yang paling utama dari pencapaian hidup manusia adalah meraih nilai dasar dari pengetahuan. Karena ilmu pengetahuan akan mampu mengarahkan cara fikir dan cara hidup manusia ke arah yang paling hakiki.
“Seseorang yang bisa mendapatkan pengetahuan dengan mengerti nilainya, pasti hebat dalam bidangnya. Apapun yang menjadi bidang yang ditekuninya,” ungkap Dewa.
“Tapi seseorang yang menginginkan pengetahuan dengan tujuan mendapatkan sesuatu, akan terus bersaing sepanjang hidupnya untuk membuktikan bahwa dirinya hebat. Tapi dia tidak akan pernah jadi hebat, dan secara tidak sadar hal itu akan terus menyiksa bathinnya.” tutup Dewa mengakhiri pembahasannya dengan kalimat bermakna filosofi mendalam tersebut. (red)