
Mataram – Pada peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN), Polda NTB, Kamis (21/2) turun melakukan aksi bersih bersih. Sampah di Pantai Tanjung Karang, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram disisir ratusan polisi dari berbagai satuan, Direktorat Polair ditunjuk sebagai penyelenggara.
Aksi bersih pantai sejak Pukul 07.00 Wita itu berlangsung berbeda. Tim pembersih dibagi tiga. Ada yang menyisir di daratan pantai, sebagian menyisir menggunakan rubber boat. Bahkan beberapa anggota Polair menyelam mengais sampah di dasar laut. Kapolda NTB Irjen Pol. Drs. Achmat Juri,M.Hum memimpin penyisiran di darat dan laut. Kapolda bahkan ikut naik ke rubber boat bersama Wakapolda NTB Brigjen Pol. Drs. Tajudin juga Direktur Polairud Polda NTB Kombes Pol. I Made Sunarta, SE.,M.H di perahu yang sama. Dibimbing Kasatrolda Polairud AKBP Dewa Wijaya, di tangan mereka kantung plasik, mereka menyisir sampah berbagai jenis di permukaan laut.
Sementara tim penyelam dengan perangkatan selam, menyisir dasar laut. Mereka juga membawa naik sampah berbagai jenis di dasar laut. Demikian juga di darat, sampah berbagai jenis dipungut, baik jenis organik maupun sampah plastik yang mengotori pantai objek wisata favorit itu.
Kapolda NTB Irjen Pol. Drs. Achmat Juri, M.Hum mengatakan, Polri akan terus menjadi pelopor gerakan peduli sampah di NTB. Ia mengingatkan, agar tidak sekali-kali membuang sampah di laut. Dengan berulang dan tegas Kapolda mengatakan, agar menghentikan kebiasaan membuang sampah di sungai, karena sungai muaranya di laut. Jika membuang sampah semabarangan, tidak saja mencemari sungai, tapi juga menumpuk di laut.
“Hentikan kegiatan ini. Sungai kita bersih sungai kita indah, hentikan pembuangan sampah di sungai dan laut,” sarannya.
Kapolda mengimbau masyarakat agar lebih lagi peduli terhadap sampah dan sadar membuang sampah.
“Jangan membuang sampah sembarangan, buat Indonesia ini, buat daratan ini, buat pantai ini, buat laut kita indonesia bersih dan indah,” lanjutnya.
Sementara Direktur Polairud Polda NTB Kombes Pol. I Made Sunarta, SE.,M.H mengatakan, masyarakat harus mengerti dengan konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Konsep yang harus dipedomani dalam sehari-hari karena menurutnya Indonesia sebagai penyumbang sampah terbesar nomor dua di dunia harus sadar dan berubah.
“Apakah kita tidak malu, dari masyarakat lapisan manapun juga harus sadar dan mau membersihkan sampah di lingkungan, baik di laut dan darat,” ungkap Dir Polairud. (red)
]]>