(AL IQRO’) – Apa yang paling sering dilakukan dan dibicarakan oleh seseorang, merupakan cerminan dari isi hati dan cara fikir orang tersebut. Kalimat ini spontan keluar dari seorang pemerhati sosial budaya berdarah Bali yang dikenal dengan panggilan Bang Dewa
“Jika ada orang yang senang menyebar kebaikan, maka bisa dipastikan orang itu punya banyak hal baik dalam dirinya,” ungkap Dewa menambahkan kalimatnya.
“Namun sebaliknya, jika ada orang yang sering menebar ketakutan, cacian, kedengkian, kecurigaan dan berbagai macam hal buruk. Bisa jadi dalam dirinya hanya ada hal buruk saja atau hanya sedikit memiliki hal baik, sehingga hal-hal baik tak mampu ditampakkannya sama sekali,” sambung Dewa.
Penilaian itu spontan muncul dalam pembahasan yang diungkapkan Dewa, merujuk pada situasi yang beberapa waktu terakhir terus terjadi di Indonesia. Banyak orang yang sibuk saling membenci dan mencaci, dengan latar alasan yang sebenarnya bersifat sangat pribadi.
Situasi ini tentunya semakin mungkin menjadi lebih keruh, jika sampai ada pihak yang tidak bertanggung jawab yang mencoba memanfaatkanya untuk kepentingan pribadi atau golongan tertentu.
“Kita tentu sama-sama memiliki prinsip dalam pandangan dan cara menjalani hidup. Termasuk prinsip dalam berkeyakinan guna mempersiapkan diri untuk menjalani kehidupan setelah kematian,” ungkap Dewa.
“Namun tentunya prinsip tersebut semestinya tidak membuat kita lantas menjadi garang dan tempramental. Mesti ada cara yang lembut dan halus untuk mempertahankan prinsip, terkecuali dalam kondisi khusus yang sangat mengancam. dan rasanya saat ini situasinya tidak seperti itu,” jelasnya.
Dewa sangat berharap agar semua pihak dapat saling menahan diri demi terjaganya kondusifitas negara secara umum. Karena sebelumnya selama puluhan tahun kemerdekaan RI, hampir semua warga masyarakat di NKRI terbukti mampu hidup berdampingan dan saling berbagi kebaikan.
“Pasti kita semua punya lebih banyak hal baik dalam diri kita masing-masing, hanya terkadang kita lupa saja. Momentum ini rasanya baik untuk kita jadikan sebagai pengingat, bahwa kita selalu akan membagikan apa yang telah banyak kita miliki,” imbaunya.
“Seperti saat kita rajin dan ikhlas bersedekah, pasti didasarkan dengan niat dan tujun yang baik. Sehingga akan banyak hal baik yang juga akan kembali kepada kita sendiri” tandasnya sambil tersenyum tipis. (red)
]]>





