Dewa Wijaya: Bahkan Kematian Tak Akan Sakiti Para Ksatria

Bagikan

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Share on telegram
Share on pinterest
Dewa Wijaya saat dilantik menjadi Perwira Polri

(AL IQRO’ Ampenan) Lumrah bagi manusia untuk menghindar dari rasa sakit. Baik yang berbentuk sakit secara fisik maupun penyakit yang menyerang batin. Namun kebanyakan orang akan lebih peka terhadap penyakit yg menyerang fisik, karena penyakit jenis ini dalam bentuk yang paling berbahaya akan bisa menyebabkan kematian.

“Orang kebanyakan akan takut menghadapi rasa sakit yang menyerang fisik. Sehingga mereka akan mudah diintimidasi dengan senjata sakit yang menyasar fisik. Seperti penganiayaan dan intimidasi secara kekerasan fisik.” Kata Dewa Wijaya seorang pemerhati sosial yang telah menyandang gelar Doktor yang diperolehnya secara Cum Laude beberapa waktu lalu.

“Intimidasi dan ancaman dalam bentuk finansial juga saya rasa termasuk ancaman dalam bentuk rasa sakit yang menyerang fisik,” sambung pria yang masih aktif bertugas selaku perwira berpangkat AKBP di Mabes Polri itu.

Ditambahnkanya bahwa, jika jenis orang kebanyakan yang rentan terhadap serangan sakit fisik ini mengemban jabatan publik, maka akan sangat beresiko melakukan penyalah gunaan kewenangan dan jabatan. Karena tentu pihak tersebut akan mudah diintervensi dari sisi ke-antian-nya terhadap rasa sakit fisik ini.

Akan sangat berbeda kondisinya jika pejabat yang mengemban tugas memimpin instansi publik itu, adalah pihak yang tidak terpengaruh oleh ancaman penyakit fisik ini. Keputusan serta tindakanya tentu akan lebih bisa dipertanggung jawabkan, karena akan sangat sulit diintervensi oleh pihak lain yang berniat tidak baik.

“Pemimpin yang berjiwa ksatria, tidak akan terpengaruh oleh sakit yang menyerang fisik. Bahkan kematian pun tak akan membuatnya gentar. Terdengar seperti kisah dongeng memang, namun begitulah kenyataanya, para ksatria ini dulu pernah ada, dan keberadaan mereka itu dibuktikan dengan terwujudnya kemerdekaan negara kita ini,” ungkap Dewa Wijaya dengan kalimat tegas dan lantang.

Saat ini meski sudah tidak banyak lagi, namun para ksatria pembela tanah air masih tetap ada. Mereka tetap eksis dan bekerja dengan caranya, meski tidak tampak secara fulgar seperti saat zaman penjajahan dulu.

“Perjuangan mereka kini berbeda. Dahulu melawan penjajah, sekarang melawan keegoisan oknum-oknum bangsa sendiri dalam berbagai bentuk dan rupa, yang sadar atau tidak perlahan mendegradasi eksistensi kedaulatan Ibu Pertiwi,” sambung perwira Polri yang beberapa tahun lalu sempat mengemban jabatan selaku Kasat Reskrim di polres tangerang kabupaten, Polda Banten dan dikenal dengan panggilan AKP Dewa Wijaya ini.

Disambungnya bahwa bangsa ini tetap tidak perlu khawatir, karena para ksatria tersebut masih tetap akan berbhakti meski tak didengar dan tak dikenal, bahkan meskipun mereka terintimidasi. Karena Ia yakin bahwa mereka tidak akan mundur oleh intimidasi fisik dalam bentuk apapun.

“Hanya ketidak setiaan dan penghianatan yang akan menjadi penyakit bagi mereka,” ungkap Dewa menutup pembicaraan Senin sore (3/5/21) itu. (red)

Bagikan

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Share on telegram
Share on pinterest

Berita Terkait