(AL IQRO ) – Banyak hal di muka bumi yang wajib berjalan berpasangan dan tak boleh terpisahkan. karena pemisahan terhadap dua kesatuan tersebut, akan berdampak sangat buruk dan berkonsekuensi negatif pada banyak hal dalam kurun waktu yang panjang.
“Garam dapur yang wajib kita konsumsi sehari-hari ternyata mengandung 2 jenis racun mematikan. Dalam bahasa kimiawi disebut NaCl, artinya Natrium dan klorida yang keduanya meruapakan racun mematikan jika masuk ke dalam tubuh manusia,” ungkap Dewa Wijaya seorang pemerhati budaya dalam kutipan yang disadur dalam percakapannya dengan sejumlah pihak di Jakarta (14/1/20).
“Tapi saat mereka masih menyatu dalam satu senyawa yang disebut NaCl, atau yang kita kenal dengan nama garam dapur. Keduanya menjadi hal yang kita tak bisa hidup tanpanya.” Lanjut Dewa.
Hal serupa juga terjadi pada kekuatan dan kasih sayang. Ibarat garam dapur, jika dua hal itu terpisah. Maka secara perlahan namun pasti akan menuju kepada kehancuran atau akan menjadi racun bagi kehidupan.
“Kasih sayang tanpa kekuatan akan menjadi kelemahan bagi seseorang. Sementara kekuatan tanpa dibarengi dengan kasih sayang akan cenderung berjalan menuju kedzoliman bagi banyak orang,” lanjut Dewa.
Menurut Dewa pembuktian terhadap konsepsi tersebut, telah banyak terjadi dalam tatanan kehidupan bermasyarakat. Mulai dari lingkup dalam skala kecil dalam lingkungan keluarga, hingga lingkup besar dalam tatanan kenegaraan atau bahkan dalam hubungan antar negara secara internasional.
“Dalam instansi pemerintahan maupun swasta, jika ada orang yang memiliki kekuatan dengan tidak diimbangi rasa kasih sayang dalam dirinya. Maka orang tersebut akan cenderung berlaku dzolim kepada orang lain. Bahkan tak jarang tanpa sadar bisa juga mendzolimi dirinya sendiri dan orang-orang terdekatnya,” kata Dewa
“Sebaliknya malah jika ada orang yang memimpin hanya dengan mengutamakan kasih sayang dengan tidak memiliki kompetensi kekuatan yang cukup dalam tanda kutip. Maka orang itu akan menjadi kelemahan bagi instansinya. Dua-duanya sama bahayanya.” Jelas Dewa.
Dewa menegaskan juga bahwa memang tidak mudah mengkombinasikan kedua hal itu. Meskipun tetap menjadi suatu hal wajib, yang harus mampu dilakukan dan dimiliki setiap orang. Terutama bagi para pemimpin, terlebih dalam instansi negara, yang notabene diberi amanah oleh ratusan juta jiwa yang bernaung dalam negara tersebut.