MASYARAKAT Lombok sangat menghormati para alim ulama. Para tuan guru, sebutan bagi tokoh-tokoh yang memiliki ilmu pengetahuan agama, tidak hanya menjadi panutan dalam satu bidang saja. Di mata sebagian para pengikut, santri, atau jamaah, tuan guru adalah segalanya. Ia tempat umat bertanya bermacam hal. Dan apa pun yang diucapkan pemuka agama ini diyakini adalah kebenaran. […]selengkapnya
SEMASIH Drs R Joko Prayitno (alm) menjadi Kepala Museum NTB di tahun 2000an, ia pernah berkisah tentang sosok Tuan Guru Ahmad Tretetet. Ia sendiri mengaku punya hubungan darah dengan ulama eksentrik itu. “Beliau terhitung papuq (kakek, – bahasa Sasak) saya. Ayah Tuan Guru Ahmad Tretetet menikah dengan seorang wanita bangsawan Banyuwangi. Ibu Ahmad Tretetet. Itu […]selengkapnya
LOMBOK berkabung. Hari itu, Kamis, 19 Desember 1985, kuburan Karang Kelok, Monjok, Mataram, tumpah ruah oleh para pelayat. Inilah suasana paling ramai dipadati pengunjung sejak tempat itu diwakafkan untuk pemakaman umum di jantung Mataram. Para pelayat tak hanya membanjiri pemakaman. Tapi mulai dari mulut jalan utama perkampungan itu orang-orang berjejalan. Sementara pengunjung terus berdatangan seolah […]selengkapnya
GELOMBANG itu menarik perhatian Alfred Russel Wallace, ilmuwan dari inggris, ketika datang ke Lombok di tahun 1856. Gelombang yang begitu dahsyat di perairan Ampenan, kedatangannya sering tak terduga. Sering menjadi sumber kecelakaan, menghancurkan perahu-perahu yang ditambatkan di pesisir, dan menyulitkan kapal-kapal bersandar di dermaga. Kendati begitu, entah apa pertimbangannya di pesisir Ampenan yang berada di […]selengkapnya
(AL IQRO’) – Enaknya suatu jenis makanan, wajar terasa nikmat saat perut sedang dalam kondisi kosong. Namun makanan yang tetap memberikan sensasi nikmat di lidah, saat perut terisi penuh akan menjadikanya jauh lebih spesial dari sekedar makanan biasa. Jenis makanan yang termasuk dalam kategori super spesial itu, diantaranya adalah tiga jenis jajanan khas Sasak Lombok, […]selengkapnya
TELAH lebih dari 30 tahun ia berjualan sate. Jenis sate dagangannya tak pernah berubah selama ini. Semuanya ada tiga jenis, yaitu sate baduk (usus), sate daging sapi, dan sate pusut. Kuliner jenis terakhir ini berbeda dengan lazimnya varian sate dari daging yang dipotong-potong. Sate pusut berbahan daging sapi cincang yang dicampur parutan kelapa muda. Kegurihannya […]selengkapnya
SEMAKIN sore, pengunjung Pasar Kebon Roek, Ampenan, Mataram, semakin ramai. Ada puluhan pedagang yang masih bertahan sejak pagi. Ada pula yang datang belakangan, umumnya para pedagang makanan siap santap. Sahri, dipanggil Sri, salah seorang pedagang kuliner tradisional yang mulai berjualan sejak jam dua siang. Jualannya antara lain pelecing kangkung, urap-urap, dan sate bumbu pelecingan. Jangan […]selengkapnya
SATU undangan datang dari seorang kawan yang tinggal di Lingkungan Pejarakan, Rembige, Ampenan. Ia asli suku Sasak, Lombok, lahir dan besar di Ampenan. Di tempatnya berdomisili mayoritas warganya juga penduduk pribumi. “Nanti malam datang, Bang. Kita potong kambing di rumah,” undangnya saat kami sedang ngopi di pinggiran jalan di sekitar Pasar Kebon Roek, suatu sore. […]selengkapnya
GERIMIS turun sejak siang hari. Namun pangkalan aneka kuliner di Pantai Ampenan tetap dikunjungi, walau tidak seramai di saat cuaca bersahabat. Meski tak nampak sunset lantaran diselimuti awan tebal, tak menyurutkan keinginan para pengunjung yang memang sengaja datang mencari dan menikmati makanan yang dijajakan di sekitar bekas dermaga. Saya menemani seorang teman yang hari itu […]selengkapnya
RASA pedas sering menjadi momok. Tapi di tangan Rini Handayani, nama Lombok dengan kulinernya yang dominan pedas sampai juga ke berbagai belahan negara. Rini, bersama sang suami, Askar DG Kamis, merintis usaha penjualan sambal sejak empat tahun terakhir. Ia pasarkan secara online sehingga produk-produk Bandar Sambal, nama perusahaannya, tak hanya diminati para penikmat sambal di […]selengkapnya