(AL IQRO’ – Mataram) Saat manusia berupaya untuk meraih harapan, tujuan, keinginan atau terlebih lagi ambisi. Wajib hukumnya akan ada bentuk pengorbanan yang dilakukan. Baik pengorbanan itu berbentuk secara fisik maupun tidak.
“Dalam banyak kisah kehidupan tokoh-tokoh besar yang tercatat dalam sejarah maupun orang biasa, pasti pernah melakukan pengorbanan dalam berbagai bentuk, dengan secara sadar maupun tidak.” ungkap I Dewa N. Dharma Wijaya dalam satu kesempatan berbincang melalui sambungan telepon, Senin 12 10 20.
“Karena dalam hidup berkorban itu pasti harus dilakukan. Itu adalah hal yang alamiah pasti terjadi. Contoh paling kecil dari mulai bangun pagi, kita secara tidak sadar harus mengorbankan kenyamanan beristirahat karena wajib menjalani rutinitas dan tugas-tugas keseharian.” Sambung Dewa Wijaya yang saat ini masih bertugas di Mabes Polri.
“Sebagai contoh, dalam upaya mencapai tujuan meraih posisi sosial atau jabatan tertentu yang diinginkan. Seseorang harus melakukan pengorbanan dalam berbagai bentuk. Ada yang bekerja keras siang dan malam tanpa kenal lelah, ada juga yang mengambil jalan pintas dengan menggunakan cara-cara yang tidak terpuji. Keduanya dapat membuat tujuan bisa tercapai dengan kadar pencapaian yang tentunya berbeda dan pasti ada resiko yang berbeda pula.” Jelas Dewa Wijaya.
Terlebih untuk mencapai suatu tujuan besar, tentunya suatu bentuk pengorbanan yang setara menjadi faktor penentu keberhasilan dari usaha meraih tujuan tersebut. Dalam urusan-urusan besar dan sangat penting, DW menyebutkan bahwa pengorbanan harus dilakukan dengan cara yang cerdas dan terukur serta harus mampu dipertanggung jawabkan.
“Sering terjadi pada banyak pihak yang memiliki tujuan atau ambisi tertentu, terutama untuk hal-hal besar dan penting dalam hidupnya. Mereka melakukan pengorbanan yang berlebihan dan tidak bertanggung jawab. Akhirnya resiko yang timbul tidak bisa diselesaikan bahkan sering sampai berdampak buruk bagi dirinya dan bahkan juga bagi banyak orang lain.” Papar DW yang beberapa tahun lalu sempat menjabat sebgai Kapolsek Tangerang dan cukup dikenal dengan panggilan AKP Dewa Wijaya.
Meskipun pengorbanan menjadi suatu kewajiban, namun menurutnya menjadi suatu keharusan juga untuk berfikir dan berusaha maksimal agar resiko yang ditimbulkanya bisa ditangani dengan baik pula.
“Mungkin bagian ini akan sedikit sulit untuk difahami. Karena menurut saya berkorban itupun harus dilakukan dengan cerdas, terukur dan bisa dipertanggung jawabkan, karena bentuk dan cara pengorbanan akan sangat menentukan hasil dan juga sangat menentukan kadar resiko yang timbul sebagai konsekuensinya.” Katanya Dewa Wijaya.
“Sukses tidaknya pencapaian tujuan merupakan hasil dari usaha dan pengorbanan. Resiko yang timbul setelahhya mau tidak mau, suka tidak suka harus dipertanggung jawabkan. Bagian resiko ini bisa tuntas cepat, bisa juga berkepanjangan. Tergatung dari cara dan bentuk pengorbanan yang dilakukan dalam upaya mencapai tujuan tersebut,” Sebut Perwira Polri yang dulunya juga sempat dikenal menjadi salah satu dari anggota trio jahanam itu. (red)